Takeda Pharmaceutical sukses mengadakan Round Table Discussion (RTD) bersama Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK ULM – RSUD Ulin Banjarmasin. Acara ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan Departemen Obstetri dan Ginekologi lantai 5 Gedung SMF RSUD Ulin Banjarmasin, Kamis (24 Agustus 2023).
Acara dimulai dari pukul 12.00, menyesuaikan dengan berakhirnya waktu pelayanan di RSUD Ulin Banjarmasin. Meskipun acara dimulai pada siang hari, tetapi sama sekali tidak menyurutkan semangat 28 peserta didik untuk memperhatikan penuturan dari Dr. Sauqi dengan saksama, bahkan tidak sedikit yang mencatat apa yang disampaikan oleh Dr. Sauqi.
Acara dibuka langsung oleh Dr. Sauqi sekaligus penyampaian materi.
RTD ini digelar sebagai bentuk kerja sama antara mitra penyedia produk obat-obatan dengan dokter-dokter yang melakukan pelayanan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Ulin Banjarmasin. Bagi peserta didik yang menghadiri, acara RTD ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan pengetahuan tidak hanya pada sisi akademis, tetapi juga agar dapat diterapkan dalam hal pelayanan kepada pasien penderita endometriosis.
Turut juga berhadir dua orang perwakilan dari Takeda Pharmaceutical, Dr. dr. Hardyan Sauqi, Sp.O.G, Subsp.F.E.R., dan seluruh peserta didik PPDS Obstetri dan Ginekologi yang bertugas stase di lingkungan RSUD Ulin Banjarmasin. Sedangkan untuk peserta didik yang sedang bertugas stase di RS Jejaring Pendidikan, mengikuti secara daring via Zoom Meeting dari tempat bertugas masing-masing.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Program Studi Obstetri dan Ginekologi FK ULM yaitu Dr. dr. Hardyan Sauqi, Sp.O.G, Subsp.F.E.R., menjadi pembicara dengan membawakan materi berjudul โTreatment Management Update for Endometriosis Focusing in Hormonal Therapy GnRHโ.
Sebagai salah seorang ahli kesuburan dalam bidang kehamilan, selama kurang lebih setengah jam Dr. Sauqi menyampaikan tentang bagaimana penerapan terapi hormon pada endometriosis. Sauqi mengatakan, terapi hormon dapat meredakan gejala-gejala yang muncul karena endometriosis dan mengurangi risiko gangguan kesuburan. Beliau menyampaikan berdasarkan dari penelitian yang pernah dilakukan oleh para ahli, kira-kira ada 1 dari 100 orang yang mengalami endometriosis. Penyebab dari endometriosis ini sendiri dipengaruhi oleh faktor genetik maupun gaya hidup dari pasien.
Perwakilan dari Takeda Pharmaceutical kemudian memperkenalkan salah satu produknya, yaitu Tapros. Setelahnya baru diadakan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan penutup singkat.
Injeksi Tapros merupakan obat yang bermanfaat untuk meredakan peredaran jaringan endometriosis pada penderitanya. Biasa disuntikkan sebelum dilakukan tindakan laparoskopi. Pada kesempatan yang diberikan, perwakilan dari Takeda Pharmaceutical memperkenalkan injeksi Tapros dengan kemasan yang baru. Dari yang sebelumnya dalam bentuk vial menjadi bentuk spuit. Sehingga dokter yang akan melakukan injeksi tidak perlu memindahkan cairan obat tersebut dari vial ke spuit.
Salah seorang peserta didik, dr. Richardo, mengakui bahwa acara RTD ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan mereka tentang bagaimana memberikan terapi yang tepat untuk pasien penderita endometriosis. Tidak hanya itu, pihak Takeda pun merasa cukup puas dengan acara tersebut dan berharap dapat menyelenggarakan RTD kembali di masa mendatang.ย


(AH/HHDL)
Nama Penulis : Astuti Handayani, A.Md
Program Studi : Sp-1 Obstetri dan Ginekologi
Nama Editor : Hadrianti H.D. Lasari, SKM., MPH
Tanggal Penulisan : 28 Agustus 2023